Tuesday, September 7, 2010

Permainan Zaman Dahulu Kala

if I were a month, I would be: February

if I were a day of the week, I would be: Friday

if I were a time of day, I would be: 10 PM

if I were a planet, I would be: Saturnus

if I were a sea animal, I would be: Stingray

if I were a direction, I would be: Left

if I were a piece of furniture, I would be: Fluffy Couch

if I were a sin, I would be: Sloth

if I were a historical figure, I would be: Dewi Sartika

if I were a liquid, I would be: Coconut Water

if I were a stone, I would be: Obsidian

if I were a tree, I would be: Mapple Tree

if I were a bird, I would be: Hummingbird

if I were a tool, I would be: Paint Brush

if I were a flower/plant, I would be: Rosemary

if I were a kind of weather, I would be : Calm Weather

if I were a mythical creature, I would be: Mormo

if I were a musical instrument, I would be: Cello

if I were an animal, I would be: Whale

if I were a color, I would be: Violet White

if I were a vegetable, I would be: Lettuce

if I were a sound, I would be: a Whistle

if I were an element, I would be: Solid

if I were a car, I would be: Comfy City Car

if I were a song, I would be: Because-The Beatles

if I were a movie, I would be directed by: Joko Anwar

if i were a book, I would be written by: Jeff Lindsey

if I were a food, I would be: Cheese

if I were a place, I would be : Miami

if I were a material, I would be: Scented Wood

if I were a taste, I would be: Salty

if I were a scent, I would be: Frangipani

if I were a word, I would be: Prosecutrix

if I were a body part, I would be: Lips

if I were a facial expression, I would be: Bored

if I were a subject in school, I would be: D.I.Y Class

if I were a cartoon character, I would be: Hommer Simpson

if I were a shape, I would be: Square

if I were a number, I would be: 12

Monday, September 6, 2010

Pengemis

Alhamdulillah selama saya hidup ini saya belum pernahe mengemis, mengemis uang atau pun mengemis cinta. hahaha.
Jadi, saya mau ngebahas tentang pengemis-pengemis yang kadang-kadang bikin jengkel.
1. Pengemis tapi Tajir
Pengemis jenis ini dandan sama halnya seperti pengemis lainnya. Lusuh, kucel, kasian, menyedihkan. Tapi yang bikin kesel adalah, pemasukan mereka bisa mencapai Rp 40ribu-50ribu per hari. Pantas saja mereka ditawari jadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) mereka menolak, dengan alasan, "Mending ngamen, duit gede, ga cape lagi.. Kalo jadi PRT mah cape.." Anggaplah ada keluarga pengemis. Bapaknya ngemis, Ibunya ngemis, dan kedua anaknya juga ngemis. Let's say, pemasukan rata-rata adalah Rp 40ribu per hari, dikali 4 orang, dapetlah Rp 160rb per hari. Dalam sebulan mereka bisa mengumpulkan uang minimal Rp 4.800.000! Oke, saya ga bilang ini mencukupi atau berlebihan loh. Cuma dibanding penghasilan bapak-bapak atau ibu-ibu yang di Jika Aku Menjadi, saya yakin penghasilan pengemis2 ini lebih besar. X(
Kadar Sialan: ***

2. Pengemis tapi Gatau Diri
Pengemis tipe ini kadar sialannya lumayan tinggi: ****
Kenapa? Karena saya pernah punya pengalaman. Lagi sm sepupu makan es doger, tiba2 datenglah pengemis, karena kasian, (sementara kita seger2an makan es doger, tp dia ngemis2 kepanasan) akhirnya kami langsung mencari receh di tas. Tidak ada seribuan, cuma ada 5ribu atau 10rb (yah, saya jg ga tajir2 amat buat ngasih pengemis pake pecahan 5rb, sedikit asal ikhlas kan?), tidak ada koin recehan pula, lalu sepupu saya jg sama miskinnya dengan saya, dan hanya ada Rp 150 di dompetnya. Dengan niat ikhlas biar sedikit, akhirnya dikasihkanlah si uang Rp 150 itu ke pengemis. And guess what? Si pengemis ngeliat nominal koin itu dan langsung DIBUANG DI DEPAN MUKA KITA! Karena saya gendok parah, akhirnya sy sepet aja, "Bu uangnya jatuh tuh.. Bu! Sayang tuh uangnya jatuh!". heuhhh bikin dosa aja deh nih pengemis. X((((

3. Pengemis tapi Gaya
Kalau pengemis ini, biasanya terjangkit pada pengemis anak-anak yang masih polos tapi udah kurang ajar (Kurang diajarin). Kadar Sialan: ***
Jadi pernah kejadiannya waktu saya mau buka puasa bareng temen beberapa tahun yg lalu. lagi di mobil kejebak macet, dan ternyata adzan sudah berkumandang, Belum sampai tempat tujuan, belum ngebatalin pake apa2, tapi tiba ada pengemis anak2 sekitar 2 apa 3 orang sy lupa. Yang jelas mereka perempuan umur 8-9 tahun. Lalu teman saya yang nyetir pun ngasih tangan kalau emg ga ada receh. Tapi harus tau! Mereka gedor-gedor jendela, sampe tmn sy buka jendela dan minta maaf karena bener-bener ga ada yg bisa dikasih. Dan part of ngeselinnya adalah: "Teteeeh, atuh teteeeh.. kasih uang sedikiiit aja, atuh teteeeh, mau makan di McD nih!"
WTF! Kita aja belum makan apa2 ini minta makan di McD!

4. Pengemis tapi Ga Puasa
Yah kalo ini sih pribadi aja, sebenernya emang mana tau mereka Islam atau bukan, hak mereka juga mau ngejalaninnya atau ngga. Tapi suka kesel aja, minta-minta di siang bolong, dikasih gopek eh langsung beli Frutang. Huhuhu. Kan aku juga haussss :( Kalo ini sih bikin keselnya gara2 jadi godaan iman di siang bolong. :p
Kada Sialan: **setengah

5. Pengemis tapi Suka Berdoa
Nah, kalo yang ini, inilah satu-satunya tipe pengemis yang bisa saya tolerir. Biasanya pengemis tipe ini adalah kakek-kakek atau nenek-nenek yang udah renta. Setiap mereka dikasih uang, mereka bersyukur dan berdoa, sambil ngaji, terus berdoanya suka lama, sampai amin nya berkali-kali. Bukan saya ga ikhlas ngasih, dan minta didoain, tp pengemis seperti ini biasanya sopan santun dan selalu bersyukur. Jadi kan enak ngasihnya juga. :) dan saya selalu ngeaminin doa-doa mereka.

6. Pengemis Pura-pura Cacat
Ah, ini sih cerita basi. Ada yang pake terasi dibungkus perbanlah, seolah2 daging mereka udah busuk sampe dilalatin. Ada yang pura-pura pincanglah, eh pas dateng kantip, ngibrit juga. Macem-macem sih kalau yang ini. Padahal mereka masih segar bugar dan umurnya masih produktif untuk kerja yang beneran kerja. Cuma males aja, dan gamau usaha..

Disini saya gamau menjelekkan pengemis sih, cuma sharing aja pikiran-pikiran saya tentang mereka. Kadang yang membuat saya kesal adalah, saya tau persis bagaimana orang tua saya cari uang. Saya tau persis bagaimana kerja keras mereka. Tapi kenapa mereka tidak mau kerja keras seperti orang tua saya? Padahal saya yakin mereka mampu. Sayangnya mental mereka sudah keenakan dengan mengemis. Memang mereka ga punya harapan atau impian yang muluk-muluk. Asal bisa makan enak juga udah cukup. Tapi kalau semua orang kaya gitu bagaimana bangsa ini bisa maju? cieee serius guvheeeee. hahaha
Don't Follow your Heart, Follow your Best Friends
Diza Diandra