Tuesday, February 18, 2014

“If there’s one thing I’ve learned, it’s this: We all want everything to be okay. We don’t even wish so much for fantastic or marvelous or outstanding. We will happily settle for okay, because most of the time, okay is enough.”

Excerpt From: David, Levithan. “Every Day.” Random House, Inc., 2012-08-28T04:00:00+00:00. iBooks. 
This material may be protected by copyright.

Thursday, February 13, 2014

Mengapa ada hal yang too good to be true? Memang sih katanya tidak ada yang tidak mungkin. Tapi rasanya hal yang too good to be true itu bukan berarti tidak mungkin. Tapi tidak berhak diraih atau didapatkan. Kenapa begitu? Mungkin karena Tuhan Maha Adil. Ada yang kita rasa betapa sempurna apabila itu terjadi. Tapi ternyata tidak terjadi. Dan kita tahu mengapa hal itu tidak terjadi. Karena hal itu terlalu sempurna, dan yaah. Dalam hidup sebagai manusia, lagi-lagi ketidak sempurnaan itu milik kita. Tapi bukan berarti kita tidak bisa merasakan sempurna. Karena kadang kesempurnaan itu justru adalah ketidak sempurnaan itu sendiri. Lieur? Pusing? Maaf ya. Tata bahasa saya jelek. Hahahaha. Tapi menurut saya, ketidak sempurnaan itu justru terasa sempurna ketika kita bisa memahami dan menerima. Sementara hal yang too good to be true itu, di awal bagi kita sempurna. Namun tidak terjadi. Jadinya ya, tetap saja tidak sempurna. Aduh Diza ngomong apa sih kamu.

Sunday, February 9, 2014


Moonrise Kingdom, 2012




Thursday, February 6, 2014

“Sometimes you’re just the sweetest thing. Like Christmas, summer holidays and a brand-new puppy all rolled into one.”

Excerpt From: Murakami, Haruki. “Sputnik Sweetheart.” Vintage International, 2002-04-08T21:00:00+00:00. iBooks. 
This material may be protected by copyright.