Friday, August 27, 2010

Girlfriends are better than a boyfriend



Hey, I Love you more! :)

Thursday, August 26, 2010

Tuhan atau Siapapun Engkau Memanggil-Nya

hari ini ternyata belum semulus yang saya inginkan. Thank God ada Lida yang nemenin saya hari ini. Well, ini hari ke-2. Berat memang. Saya masih rajin stalking menstalking dan hmm ya, agak menangis seperti cewe pada umumnya. Susah memang, tapi bagaimanapun juga ini harus dilewatin. Mau beratnya segimanapun emang harus dilalui. Namanya juga hidup. Ga bisa kita minta di pause di keadaan yang seneng, dan minta nge skip keadaan-keadaan kaya gini. Mungkin cuma masalah waktu. Pemikiran yang sering datang akhir2 ini adalah "salah ga salah". Kadang saya mikir, apakah ini salah? Apakah ini jalan yang salah? tapi lama-lama saya muak juga ngomongin yang namanya salah dan benar. Toh semua hal akan menjadi benar bila dari sudut pandang yang berbeda. Jadi kesimpulannya, mau ini salah atau pun benar, tapi hey! saya harus hey! memang ini jalannya! tidak ada pilihan! memang harus begini! Karena saya yakin Tuhan masih menyayangi saya.
Oiya, intermezzo sedikit. Hari ini saya ke Ciwalk, dan lagi cerita2 aja sama Lida di Platinum, sambil nunggu buka puasa. Terus tiba2 aja di luar terlihat orang2 pada berlarian masuk ke dalam gedung, dan anginnya kenceeeeeng bgt, sampe hiasan2 styrofoam di Ciwalk pada ancur, payung2 di J.Co rubuh, Astagfirullah serem bgt! Tadi sempet kepikiran, "Apa nih? Kiamat?". Saya ga lebay loh! Tapi serius, tadi kenceng bgt anginnya, dan suasananya itu lohhh, ngeliat org2 panik lari sana sini tambah bikin merinding.. Ga lama kemudian angin pun berhenti. Sedikit demi sedikit orang2 ada yang keluar gedung. Dan anehnya mereka keluar gedung terus semuanya pada ngeliat ke atas langit. Ada yang sambil ngarahin HP nya kaya lg ngambil foto atau ngerekam gt, lama2 orang ngumpul pada banyak keluar, dan semuanya liat ke langit. Saya penasaran dong! Langsung deh saya keluar. Dan melihat ke atas. Subhanallah. Awan berputar dengan gerakan yang cepat. Aneh! Saya baru lihat ini pertama kali. Kagum, merinding, campur takut. Dan bener-bener kaya dapet tamparan keras dari Tuhan. Bahwa dia benar2 menunjukkan kuasanya. Lalu dari situ saya tertegun. Dan bersyukur. Terima Kasih Tuhan, Engkau masih menyayangiku. Seandainya bumi yang kita pijak ini tidak akan bertahan lama lagi, hal yang paling aku syukuri adalah, dengan jalan yang berat yang saya tempuh saat ini, ini benar-benar jalan dari Tuhanku yang menyayangiku. Tuhanku yang kusebut Allah.
Terima Kasih Allah. Engkau telah menegurku. Engkau masih menyayangiku padahal aku seringkali lalai dalam menjalankan perintahMu, aku sering kali melakukan hal yang sangat Engkau benci, aku seringkali melupakanMu, dan setelah apa yang aku lakukan ternyata Engkau masih menyayangiku. Terima Kasih Allah. aku mencintaiMu, melebihi apapun. AllahuAkbar. :)

PS: Apapun Agamamu, Siapapun Tuhanmu, Bagaimanapun cara kalian memanggil dan menyembahNya, yakinlah Dia akan mendengarkan semua doa-doaMu. Dan yakinlah rasa cintaNya sangat besar dan tidak ada yang menandingiNya.

Wednesday, August 25, 2010

:(

saya sedih sekali. dan saya menangis. saya tidak mau menutup2i perasaan saya. saya juga tidak munafik. saya sedih! sedih sekali! sedih sesedih-sedihnya! bukan ini yang saya mau. Tapi mau tidak mau saya harus melewati ini. cepat atau lambat saya harus melewati ini! hanya saja saya memang tidak mau! dan tidak siap! tapi sekali lagi, saya harus! saya memang harus begini! benar atau salah, tapi saya harus seperti ini. Biarlah saya yang mengalah. biarlah saya lepas rasa posesif dan keinginan saya sendiri. biar saya yang mengalah dengan segala rencana Tuhan. Ketika kegagalan itu datang setidaknya saya sudah mencoba dan berusaha. mungkin Tuhan memang menghentikan perjalanan saya sampai disini. Entah Ia berencana untuk melanjutkannya dengan perjalanan yang lebih baik dan indah di kemudian hari. Saya sekarang hanya berusaha untuk ikhlas. Saya yakin Tuhan melihat segala sesuatunya, saya yakin Dia tahu apa yang terjadi,  saya yakin Tuhan mengerti semua ini, saya yakin Tuhan tahu persis apa yang saya rasakan, da saya yakin ini memang jalan Tuhan.

Tuesday, August 24, 2010

Jatuh

Jatuh. Saat kita kecil, kita pasti seringkali terjatuh.  Mungkin karena saat itu kita belum terlalu seimbang? Entah jatuh dari sepeda, jatuh karena lari2an terlalu heboh, atau karena saat itu kita sedang belajar berjalan :)
Hei dan sekarang saya sudah bisa berjalan dengan lancar!
Sekarang saya tahu betul bagaimana cara melangkah dan mengatur keseimbangan pada kedua kaki saya!
Sayangnya perjalanan saya sekarang tidak semudah dulu. Ketika saya jatuh, menangis, dan Ibu akan segera membersihkan dan mengobati lukaku. Sakit sih, tapi semuanya tampak nyata. Luka itu akan mengering keesokan harinya sembari kututupi dengan plester warna warni. Beberapa hari kemudian, voila! Nyatanya lukaku sudah kering dan mengelupas. Rasa sakit itu sudah tidak terasa, dan tidak membuatku trauma untuk berhenti berlari dan bermain.
Tapi itu 10-17 tahun yang lalu mungkin. Di saat pipi saya masih gembil. (Lah emang sekarang nggak gembil? hahaha)
Lain halnya ketika saya sudah sebesar sekarang.
Kata jatuh sudah tidak sesederhana itu.
Mungkin karena kali ini persoalannya adalah jatuh cinta?
Oh, ya.. mungkin..
Jatuh cinta ternyata hal yang menyenangkan
Sangat menyenangkan
tapi jatuh tetaplah jatuh. Tidak ada jatuh yang tidak sakit. Bukan jatuh namanya jika tidak sakit.
Orang sudah tau jatuh itu sakit. Orang tahu pasti jatuh itu sakit bahkan dari mereka masih kecil.
Tetapi mengapa orang tetap merasakan apa itu jatuh cinta
Mungkin ada yang kapok jatuh cinta.
Tapi setahu saya itu judul sinetron FTV.
Ada sih, orang yang bilang kapok jatuh cinta. Eh ujung2nya jatuh cinta juga.
Tapi rasa sakit ini yang membuat saya takut. Saya takut jatuh cinta. Bukan kapok. Tapi saya hanya takut.
Ternyata sakitnya tidak semudah diobati pakai betadine. Dan lukanya tidak cepat sembuh dalam hitungan hari. Dan rasa sakitnya ga bisa dilihat secara nyata sehingga bingung harus ngobatinnya gimana.
Saya tidak bilang kalau saya tidak mau jatuh cinta.
Saya cuma takut.
Jatuh itu sakit.
Sakit sesakit ini.
Siapa yang akan menolongmu? Ibumu?
Saya rasa tidak.
Jatuh yang satu ini ya sakitnya harus ditanggung sendiri. Disembuhin sendiri. Walaupun bisa sih dibantu orang. Cuma tetep, kuncinya ada diri kita sendiri.
Saya kini sedang jatuh. Gara2 si jatuh cinta itu. Jatuhnya ya sakitlah. Mana bingung mesti diplesterin dimana.
Saya mungkin butuh waktu untuk merawat diri saya sendiri.
Nanti ada saatnya, saya akan jatuh cinta lagi. Tapi tidak sekarang. Karena saya takut. takut sekali.

Final Exam

Lights off, everybody's going home, and let us see the final result:
1. Happy checked
2. Pain checked
3. Romance checked
4. Tears checked
5. Scar checked
6. Smile checked
7. Faith checked
8. Love checked

and here's the score:

FAILED

Monday, August 23, 2010

make it happen

ketika harapan hanyalah sebuah harapan
dan mimpi hanyalah kata yang diartikan sebagai bunga tidur
imajinasi hanya kau sendiri yang tahu
dan keinginan hanya mengurung diri di dalam hati

di saat itulah kau berhenti
di saat itulah kau tidak berdaya
di saat itulah kau malu
di saat itulah kau menutup tiraimu

Mungkin bukan akhir dari segalanya
Seperti berlian yang kau genggam di tangan
Hanya saja kau menyimpannya sampai kau tua
Sehingga kau lupa dimana engkau menyimpannya