Wednesday, December 2, 2009

Pesimis, Optimis, dan Realistis

orang pesimistis itu ibarat pelaut yang selalu mengeluhkan angin
orang optimistis ibarat pelaut yang berharap angin itu berubah
orang realistis ibarat pelaut yang menyesuaikan layarnya dengan angin.
(William Arthur Ward, penulis Amerika Serikat)


Quote ini saya dapat dari blog seorang guru waktu saya SD yang sangat berjasa dalam hidup saya. Namanya Bu Didi. :) (kayanya kalau untuk bercerita lebih lanjut tentang beliau, kayanya saya post lain kali ya!)

Kembali lagi ke quote yang tadi. Termasuk yang manakah anda?

Percaya tidak percaya, menurut saya pribadi, saya termasuk yang optimis!
Ya. Saya orang yang tidak takut untuk berharap, walaupun jika pada nyatanya tidak sesuai dengan harapan- dan saya akan amat sangat kecewa, tapi saya pasti berharap pada awalnya.

Tidak ada yang salah dengan sikap pesimis, optimis, dan realistis. Yang salah itu jika anda menambahkan kata "terlalu" di depannya. Nah, itu baru salah.
Saya juga kadang2 pesimis dalam suatu hal. Misalnya saya membuat sebuah karya (ciee. karya. tugas2 saya termasuk karya juga kan?), tapi saya tuh ngebuatnya setengah2. setengah niat, setengah males. Dan setelah 'karya' saya jadi, saya ngeliatnya jadi, "aaah. pasti jelek deh nilainya. aduuh, kalo ga males sih pengennya kerjain ulang deh." Tapi saya rasa pesimis di hal-hal seperti itu masih wajar kan? Atau bersikap optimis seperti, "saya sudah berusaha sekuat tenaga, dan saya rasa saya mampu melewatinya." juga bersikap realistis seperti, mmmmm.. kok saya agak susah mencari contoh ya? Apa saya tidak pernah bersikap realistis? haha.

1 comment:

  1. diza! baru ya gw kepikiran untuk buat blog setema dengan ini :D semoga kamu notice ya kalo saya ngisi comment hihi

    ReplyDelete